Tahu cara memilih komponen mobil penting diketahui agar tidak salah beli, termasuk shockbreaker. Shockbreaker atau dikenal juga dengan shock absorber memiliki total 6 jenis yang terbagi berdasarkan kinerja, konstruksi, dan medium kerja. Model twin tube paling banyak digunakan karena memiliki kenyamanan serta durability yang tinggi. Selain itu, air hujan yang menempel juga bisa membuat karat di sejumlah bagian shockbreaker.
Pastikan selalu mengecek kondisi karet pelindung shockbreaker agar tetap bersih dari kotoran. Jika karet pelindung rusak, otomatis kotoran akan mudah masuk ke dalam dinding shockbreaker.
Hal lain yang harus diperhatikan untuk menjaga shockbreaker awet adalah dengan membatasi muatan mobil. Jika dipaksakan, bukan tak mungkin shockbreaker mobil akan mengalami kebocoran atau bahkan ‘mati’. Cara berikutnya, OtoFriends bisa masuk ke kolong mobil untuk mengetahui apakah ada rembesan atau tetesan oli. Cara selanjutnya, lepaskan shock absorber dari mobil, lalu tekan secara vertikal atau sesuai dengan posisinya saat terpasang. Guna mengetahui ciri shockbreaker mobil yang bagus, maka OtoFriends harus memperhatikan hal-hal berikut. Jika melihat ada cairan merembes, maka ini biasanya disebabkan karena adanya kotoran menempel lalu merobek karet seal.
Penyebab lain oli shockbreaker bocor juga bisa disebabkan oleh bagian upper mounting yang tidak terpasang dengan benar, terlalu membawa beban yang berlebihan, terlalu sering melewati jalan rusak, hingga memaksakan setir berputar saat berbelok. Tak hanya di jalan berlubang, shockbreaker mobil rusak juga bisa dirasakan ketika kendaraan sedang berbelok. Untuk mengenali apa saja ciri shockbreaker yang bagus, simak artikel Otoklix di bawah ini. Secara teknis, shockbreaker bekerja menggunakan sistem hidrolik untuk mengurangi efek getaran pada bodi mobil.
Kalau ternyata saat melewati polisi tidur dalam kecepatan rendah lalu mobil berayun sampai tiga kali maka, ini tandanya shock mulai lemah dan kurang bisa meredam guncangan. Ciri shockbreaker mobil yang bagus berikutnya yaitu kendaraan stabil saat digunakan dalam kecepatan tinggi.
Jika mobil berada di kecepatan tinggi shock bagian belakang yang sudah melemah biasanya terasa limbung. Ciri-ciri shock depan atau belakang mati yaitu adanya bunyi benturan yang terdengar tidak wajar dari arah kaki-kaki mobil.
Tanda ini hanya akan dirasakan ketika mobil sedang dikendarai, apalagi jika berada di jalanan yang tidak rata. Akibatnya bagian ini menjadi lebih lembab dan seal shockbreaker pun jadi terlihat basah. Sehingga menjadikan bantingan akan menjadi keras lantaran shock gagal merespon guncangan, terutama ketika melewati jalan berlubang. Kalau mobil amblas, shockbreaker kemudian tidak mau kembali ke posisi semula maka tandanya ini sudah rusak.
Shockbreaker Tokico dapat ditemukan di pasaran mulai harga Rp550 ribu hingga Rp700 ribuan untuk satu set. Produk peredam kejut asal Jerman ini dikenal sebagai salah satu merk shockbreaker mobil terbaik yang beredar di Indonesia. Shockbreaker Bilstein dilengkapi dengan fitur yang membuatnya tetap nyaman dan empuk meski dipacu dalam kecepatan tinggi.
Peredam kejut ini memiliki daya redam yang lumayan baik dan terbuat dari bahan berkualitas.
OtoFriends bisa mendapatkan produk ini di pasaran dengan kisaran Rp900 ribu – Rp1,2 jutaan untuk satu set shockbreaker Suzuki Ertiga. Produk terakhir ini merupakan shockbreaker sejuta umat mobil-mobil yang ada di Indonesia.
Di Indonesia, shockbreaker KYB ini hadir dalam berbagai varian lengkap dengan karakteristik yang berbeda. Nah, untuk menghindari kerusakan akibat shockbreaker yang mati, rutinlah melakukan pemeriksaan kendaraan. Di aplikasi Otoklix, OtoFriends bisa memilih bengkel servis terdekat untuk mengecek performa kendaraan.
Otoklix merupakan aplikasi booking service mobil yang telah bekerja sama dengan 2.000+ bengkel umum se-Jabodetabek. Harganya transparan karena OtoFriends hanya perlu membayar sesuai dengan harga yang tertera saat booking.
Jenis Shockbreaker & Perawatannnya
Suspensi Pada sebuah motor adalah komponen yang sangat penting untuk menjaga kestabilan saat berkendara, shockbreaker bertujuan untuk meredam getaran dari permukaan jalan yang tidak rata ataupun bergelombang selain itu shockbreaker juga mampu meningkatkan daya cengkram pada roda saat berkendara dengan adanya shock breaker pada sepeda motor, kamu akan tetap merasa nyaman saat berkendara dan tidak terjadi guncangan secara berlebihan Suspensi pada bagian depan berfungsi besar sebagai handling saat berkendara, bekerja dengan prinsip pegas melalui cairan minyak di dalam tabung yang bergerak naik dan turun saat shock sedang bekerja, shock ini diletakan pada bagian depan memiliki 2 jenis yaitu suspensi teleskopik dan suspense USD (upside down)
hal ini bertujan pada saat motor melaju di kecepatan tinggi tidak akan terjadi getaran (goyangan) secara berlebih, Suspensi jenis ini memiliki redaman yang cukup keras Karena posisi tabung atas yang lebih besar membuat suspensi mampu meredam lebih banyak getaran sehingga memiliki handling yang lebih baik (nyaman) saat berkendara dengan kecepatan tinggi.
Jenis Shock ini terletak pada bagian kiri dan kanan yang mengapit dengan roda belakang motor, kelebihan dari jenis shock ini bisa menopang beban berat secara optimal dan seimbang itu di karenakan titik beban merata di setiap sisi (Kiri dan Kanan), Sedangankan saat menikung jenis shock ini memiliki kekurangan hal itu di sebabkan karena saat menikung (manuver) tumpuan beban hanya pada satu titik sehingga motor akan kurang stabil Sedangkan Jenis Monoshock ini menjawab kekurangan dari Dual shock, itu disebabkan karena posisi shock berada bagian tengah motor, penempatan shockbreaker ini bertujuan untuk mempermudah handling lebih stabil ketika menikung, untuk itu banyak digunakan oleh motorsport meski demikian tipe ini juga memiliki kekurangan yaitu sangat kurang efektif saat membawa beban yang cukup berat Seperti komponen lain pada sepeda motor, Suspensi juga memerlukan perawatan berkala untuk mencegah adanya kerusakan. atau kamu bisa merasakan jika suspensi rebound terlalu cepat berarti oli pada tabung shock sudah mulai habis. Ada banyak faktor mengapa shockbreaker bisa mengalami kerusakan, sebab itu kamu harus melakukan pengecekan dan perawatan secara berkala untuk menjaga komponen pada sepeda motor tetap awet dan bekerja secara optimal.
Be First to Comment