Press "Enter" to skip to content

Masalah Supra X 125 Injeksi

Honda Supra X 125 FI, salah satu motor bebek yang masih bertahan hingga kini. Hingga 2017, kuda besi Honda itu, terus berevolusi, namun tetap menggunakan nama besarnya, Supra.

Meski mendapat gempuran dari motor skutik (skuter matik), si bebek tetap diminati. Khususnya untuk kelir matte, desainnya dibuat layaknya motor-motor Honda modern, semacam CBR250RR dan Vario 150 eSP.

Ground Clearance setinggi 136,5 mm membuat penggunanya terasa aman ketika melewati polisi tidur. Tipe rangka backbone, nyaman dan aman saat digunakan di berbagai medan jalan.

Mesin yang diklaim irit ini, mampu mencatatkan konsumsi bahan bakar mencapai 57,2 km/liter dengan metode ECE R40. Headlamp atau lampu depan yang menyala terus selama motor nyala, berpotensi menguras daya listrik. Ruang kaki pun tidak mempunyai tempat besar layaknya jenis motor matik, sehingga kurang cukup untuk menaruh barang di depan.

Kembali bermasalah komponen Injeksi Supra X-125

Motor baru berumur 3 tahun dengan jumlah kilometer 26.000 km, pemakaian normal-normal saja, khas orang tua, tetapi injektor bahan bakar untuk kedua kalinya mengalami masalah. Pertanyaannya apakah teknologi PGM-Fi Honda memang harus ganti Injektor jika sudah berumur 3 tahun pemakaian ?

“Informasi yang ane dapat dari Mekanik Dealer dan Bro Komeng dari ASP bahwa problem tersebut kerusakan pada sensor yang berada di Throthle body, menurut info mereka motor bisa tetap dipergunakan walau lampu malfunction hidup/berkedap kedip, tapi jujur saja sebagai konsumen khawatir menggunakan dengan kondisi seperti itu.

Nih, Penyakit Supra X 125 Diusia Ke 3 Dan Solusinya

OTOMOTIFNET – Buat pembesut Honda Supra X 125 dan Karisma X 125, yang di bawah tahun 2007 kerap didatangi masalah. Di antaranya; bodi mulai bergetar, karburator banjir, oli meler, dan problem seputar kaki-kaki.

Baca Lainnya  Kapasitas Oli Mesin Motor Supra X 125

Buat pemilik besutan bebek, kerap merasa kurang nyaman dengan suara-suara di sekitar bodi saat menggeber tunggangannya. Kalo masih berisik, tambahin jadi dua lapis,” sahut Qlay, dari bengkel Yovan Speed & Custom, di Jl. Sehingga tampungan di karbu tidak dapat membendung bensin yang berlebih alias ngucur terus. Kalau hidung meler gara-gara pilek, kudu minum obat anti flu dan istirahat yang cukup. Kejadian tersebut bermula dari sil-sil yang sudah mulai getas atau keras, sehingga tidak dapat menahan oli. Lalu, berikan sealant atau perekat biar oli mesin tidak rembes (gbr.3),” saran Kamil lagi.

Saat motor didorong terasa berat atau seret, itu karena peranti kaki-kaki ada yang tidak beres. Misalnya, bearing roda, rantai dan gir yang sudah tidak berfungsi dengan normal lagi.

“Usahakan kalau ganti gir sepaket dengan rantainya,” ujar Miftah Solih, dari bengkel Hiar 5 Pendawa di Jl. Jika peranti tersebut goyang, bisa menyebabkan di bagian kemudi jadi gak stabil atau oleng.

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *